Tanjungpinang (eska) – Wabah demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF) tengah mengancam Indonesia. Badan Karantina Indonesia (Barantin) melaporkan 32 provinsi telah terjangkit wabah mematikan ini.
Kendati demikian, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang memastikan, Kota Tanjungpinang masih aman dari wabah tersebut.
“Berdasarkan hasil surveilans terakhir dan SK Menteri Pertanian, Kota Tanjungpinang masih berstatus bebas ASF,” ujar Pejabat Otoritas Veteriner drh Arlinda, Senin (23/12/2024).
Meski aman, pemerintah tetap waspada. drh Arlinda menyebut, berbagai upaya pencegahan dilakukan, mulai dari pengendalian lalu lintas ternak babi hingga pemeriksaan ketat di Rumah Potong Hewan (RPH).
“Sejak tahun lalu, tidak ada pasokan daging babi dari Batam ke Tanjungpinang. Kebutuhan babi di sini dipenuhi dari Kabupaten Bintan,” jelasnya.
ASF memang bukan penyakit zoonosis, alias tidak menular ke manusia.
Namun, ASF sangat mematikan bagi babi. Di Papua Tengah saja, tercatat 6.273 ekor babi mati akibat ASF pada Januari 2024.
“ASF sangat menular dan dapat menyebabkan kematian hingga 100 persen pada babi,” jelas, Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, dilansir dari detik.com.
Meskipun tidak berbahaya bagi manusia, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan babi yang sakit atau mati.(Pas)
Recent Comments