Bintan (eska) – Gelaran Temu Karya 36 desa dalam rangka HUT ke-76 Kabupaten Bintan yang berlangsung di Lapangan Relief Antam Kijang, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), sejak Sabtu (30/11/2024) hingga Senin (2/12/2024) malam, menjadi ajang unjuk gigi bagi produk unggulan UMKM desa.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Ronny Kartika, menyatakan bahwa acara ini memberikan dampak positif terhadap pembangunan desa, terutama dalam mendorong inovasi produk unggulan UMKM serta kreativitas masyarakat.
Selain itu, acara ini mempererat kekompakan antara pemerintah desa, Pemkab Bintan, dan masyarakat dengan semangat tagline “Melayu, Sebati Mengabah Bintan Tersohor.”
“Kami atas nama Pemkab Bintan mengucapkan terima kasih kepada Dinas PM Desa, seluruh kepala desa, dan warga yang telah berpartisipasi dalam memeriahkan hari jadi Kabupaten Bintan dengan menggelar temu karya desa,” ujar Ronny saat menutup kegiatan pada Senin (2/12/2024) malam.
Ronny berharap bahwa pemerintah desa (Pemdes) se-Kabupaten Bintan semakin kuat dalam mengembangkan produk unggulan UMKM mereka, serta membawa gagasan baru yang inovatif untuk diterapkan di desa masing-masing.
Dalam temu karya tahun 2024, beberapa produk UMKM meraih penghargaan. Produk kue bawang lemak ketam dari Desa Busung mendapatkan nilai tertinggi dan menerima uang pembinaan sebesar Rp 25 juta.
Rengginang kledek ungu dari Desa Gunung Kijang meraih juara kedua dengan hadiah Rp 15 juta. Sementara itu, Desa Ekang Anculai mendapatkan juara ketiga dengan produk kriya pouch/dompet kombinasi, menerima uang pembinaan Rp 10 juta.
Penghargaan harapan satu diberikan kepada Desa Mantang Baru dengan produk dodol kledek dan Desa Tembeling dengan produk tortila snack.
“Kami memberikan apresiasi berupa uang pembinaan sebagai bentuk dorongan agar setiap desa memiliki satu produk unggulan,” jelas Ronny.
Dengan adanya produk unggulan di masing-masing desa, Pemdes diharapkan mampu mempertahankan serta meningkatkan kualitas produk UMKM mereka.
Selain itu, produk-produk unggulan ini dapat menjadi ikon desa dan menarik perhatian masyarakat luas, dengan memenuhi standar kesehatan serta kemasan yang baik.
“Ketika wisatawan datang ke Bintan, mereka bisa dengan mudah menemukan produk khas setiap desa, seperti dodol, rengginang kledek ungu, atau hasil olahan lainnya yang menjadi identitas desa,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, Pemkab Bintan melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bintan akan membantu pembinaan serta pengembangan produk di desa.
“Dekranasda akan mendukung dari sisi pemasaran, kemasan, dan aspek lainnya untuk meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.(Yul)
Recent Comments