Tanjungpinang (eska) – Kawasan kuliner Anjung Cahaya Tepi Laut Tanjungpinang mulai ditinggal oleh pedagang lantaran sepi pembeli.
Saat ini hanya ada beberapa pedagang yang masih bertahan berjualan di tempat ikonik di Kota Gurindam ini.
BUMD selaku pengelola Anjung Cahaya pun memilih menurunkan biaya sewa untuk menarik pedagang supaya kembali.
“Tarif sewa kira turunkan dari Rp500 Ribu menjadi Rp300 Ribu,” ujar Direktur BUMD Tanjungpinang, Windrasto Dwi Guntoro, Rabu (11/9/24).
Guntoro mengatakan, ada 52 kios yang dibangun oleh Pemko Tanjungpinang di Anjung Cahaya. Sebelumnya, kios-kios tersebut sudah terisi oleh pedagang.
“Tapi sekarang hanya tinggal belasan pedagang saja. Jadi kita turunkan biaya sewa untuk menarik minat pedagang,” ucapnya.
BUMD Tanjungpinang, lanjutnya, akan melakukan berbagai upaya supaya pedagang bisa mengisi kios-kios yang kosong di Anjung Cahaya tersebut.
Guntoro juga akan meminta izin ke Pemko Tanjungpinang, agar dinding belakang kios dibongkar sedikit, supaya pedagang bisa jualan menghadap ke depan jalan raya.
“Ini permintaan pedagang, agar berjualan bisa leluasa menghadap ke jalan raya,” imbuhnya. (Sah)