BerandaDaerahSPBU Tolak Saran Dishub yang Minta Solar Dijual Pada Malam Hari

SPBU Tolak Saran Dishub yang Minta Solar Dijual Pada Malam Hari

Tanjungpinang (eska) – Dinas Perhubungan (Dishub) Tanjungpinang merekomendasikan, agar SPBU menjual BBM jenis solar pada malam hari supaya tidak terjadi antrean yang panjang.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Tanjungpinang, Savran, menyatakan bahwa antrean panjang ini sudah menjadi masalah umum di berbagai SPBU di Tanjungpinang.

“Kita melihat antrean ini cukup panjang. Ini perlu diatasi, dan SPBU harus berperan aktif dalam mengatasi situasi ini,” ujarnya Sabtu (20/7/24)

Menurutnya, SPBU seharusnya dapat mengatur waktu penjualan BBM solar dengan tidak melayani pembelian pada jam-jam sibuk.

Savran mengusulkan, agar SPBU membuka layanan penjualan solar di malam hari, agar antrean truk yang parkir disekitar pertokoan tidak mengganggu aktivitas pemiliknya.

“Mungkin bisa buka di malam hari. Dengan begitu, kegiatan pertokoan tidak terganggu,” tambahnya.

Selain itu, Savran menyarankan agar SPBU menyiapkan petugas untuk mengatasi antrean panjang. Petugas tersebut bisa memberikan informasi kepada sopir truk untuk antre di waktu tertentu.

“SPBU juga bisa mempertimbangkan membuka dua jalur atau menambah pompa BBM solar,” tutupnya.

Sementara itu, Pengawas SPBU Batu 7, Yogi mengatakan, pihaknya menolak saran dari Dishub Tanjungpinang untuk menjual bahan bakar bio solar pada malam hari, dikarenakan kendala yang akan dialami oleh petugas.

“Kalau malam kita jual, takutnya ada yang kurang teliti truk mana saja yang sudah membeli. Itu agak susah kontrolnya,” sebutnya.

Mengingat kuota solar yang didapat dari Pertamina sebanyak 8 ton per hari, pihaknya harus menghemat stok agar tidak terjadi antrean yang panjang pada hari berikutnya.

“Kita menjual solar dari pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB, setelah itu kita tutup. Kemudian dibuka kembali pada pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB, itu kita lakukan untuk menghemat stok,” pungkasnya. (Mas)

Baca Juga:  Stok Beras di Bulog Tanjungpinang Aman Hingga Januari 2025: Bakal Masuk 3 Ribu Ton

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Seedbacklink