Kepri (eska) – Selama tiga tahun diamanahkan memimpin Kepri, Ansar Ahmad sudah lebih dari 12 ribu rumah masyarakat kurang mampu dibantu pemasangan listrik gratis.
“Hampir Rp60 miliar dana dikucurkan untuk melaksanakan program Kepri Terang dalam tiga tahun terakhir. Dana bersumber dari APBN, APBD, serta dana kepedulian perusahaan (CSR),” ujar Ansar Ahmad disela-sela Kunker ke Kabupaten Karimun, Senin (2/9/24).
Ansar juga mengatakan, untuk wilayah yang belum menyala 24 jam di Kabupaten Karimun akan terus dikejar.
“Yang belum menyala 24 jam juga akan terus dikejar agar bisa menyala seharian penuh,” sebut Ansar.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepulauan Riau M Darwin menambahkan, upaya peningkatan jam nyala menjadi 24 jam di Kabupaten Karimun dilaksanakan dengan metode tower crossing.
“Sistem tower crossing akan dilaksanakan pada tahun 2025 dan 2026 mendatang,” ungkap Darwin.
Metode tower crossing ini lanjut Darwin, akan melintasi sejumlah pulau yang ada di Karimun. Yakni di Pulau Parit, Tanjungbatu Kecil, Tebias, Degong, dan Semembang, sehingga aliran listrik terhubung ke kawasan pemukiman masyarakat yang listriknya belum menyala 24 jam.
“Peningkatan jam nyala menjadi 24 jam diupayakan Pak Ansar dengan penambahan genset di Desa Rawajaya Kecamatan Sugie Besar. Ini direncanakan akan diwujudkan pada akhir tahun 2024,” ucapnya.
“Kemudian juga akan dilaksanakan pembangunan genset dengan kapasitas 80 kVA beserta jaringan listrik di Pulau Bahan, Desa Keban, Kecamatan Sugie Besar,” ujarnya
Menurut Darwin, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal juga akan dilaksanakan di Pulau Jaga Desa Sugie Kecamatan Sugie Besar.
“Pembangunan PLTS Komunal di Pulau Jaga ini akan dilaksanakan oleh oleh PT PLN (Persero) UP2K Kepri. Kapasitasnya sebesar 87 kWp,” tutup Darwin. (Lam)