Tanjungpinang (eska) – Calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma mengaku miris melihat adanya rencana pemerintah yang akan memotong Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN Pemko Tanjungpinang.
“Saya sudah dengar kabar itu, bahwa mulai awal tahun 2025 TPP akan dipotong, tidak menerima 100 persen lagi,” ujar Rahma saat konferensi pers seusai Debat KeduaPilwakoTanjungpinang, Senin (18/11/24) malam.
Ia pun merasa prihatin, apabila hal itu benar-benar terjadi, maka tentu ini akan berdampak negatif bagi ASN yang ada di Pemko Tanjungpinang.
Karena kata dia, selama menjabat Wali Kota Tanjungpinang, ia telah membuktikan memperjuangkan hak pegawai itu agar bisa dibayar secara penuh.
“Ingat, zaman Covid-19 saja saya berjuang mencari anggaran agar TPP dibayar 50 persen sesuai anjuran pemerintah pusat. Nah, lewat masa Covid-19, saya tetap perjuangkan lagi agar bisa dibayar 100 persen,” imbuhnya.
Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh pegawai agar tetap bersabar, karena ia berjanji jika kembali terpilih menjadi Wali Kota, maka akan memperjuangkan TPP tetap bisa dibayar 100 persen.
“Jangan ragu. Insya Allah saya sudah berpengalaman mencari solusi untuk mencari anggaran tunjangan pegawai itu,” tuturnya.
Menurutnya, hal tersebut harus diperjuangkan, karena tunjangan itu merupakan kebutuhan mutlak bagi pegawai yang berstatus PNS.
Ditambah lagi, lanjut dia, mayoritas gaji PNS itu sudah banyak dipotong hanya mengharapkan tunjangan, lagi pula itu memang sudah hak mereka yang sudah bekerja dari pukul 08:00 WIB hingga 16:00 WIB.
“Belum lagi mereka lembur sampai malam hari, jadi tenang saja bagi para PNS, insyaallah jika saya kembali memimpin Tanjungpinang, maka TPP tetap dibayar 100 persen,” tukasnya. (Lam)