BerandaDaerahProduk Perikanan Natuna Senilai Rp1,2 Miliar Diekspor ke Hongkong

Produk Perikanan Natuna Senilai Rp1,2 Miliar Diekspor ke Hongkong

Tanjungpinang (eska)  – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melalui Satuan Pelayanan Natuna mensertifikasi komoditas perikanan senilai Rp1,2 miliar  tujuan Hongkong pada Kamis, 8 Agustus 2024.

Jaminan terhadap Kesehatan produk perikanan tersebut terdiri dari 9.891 ekor kerapu hidup, 330 ekor lobster dan 423 ekor ikan kakatua.

“Seluruh hasil perikanan hidup ini merupakan tangkapan dan budidaya oleh nelayan sekitar Sedanau yang mayoritas mempunyai keramba jaring apung. Serta berasal dari daerah sekitar yaitu Pulau Laut, Tiga, Midai, Subi, Serasan dan Ranai yang merupakan hasil usaha ekonomi kerakyatan,” ujar Kepala Karantina Kepri Herwintarti.

Menurutnya, secara garis besar, hingga awal Agustus 2024, komoditas unggulan Karantina Kepri dari sektor perikanan dengan volume tertinggi adalah kepiting yaitu sebanyak 545.080 ekor, lobster tawar  362.640 ekor dan benih vaname sejumlah 237.581 ekor.

Sedangkan dilihat dari nilai ekonominya, nilai tertinggi adalah kerapu yaitu senilai 18,42 miliar rupiah, diikuti kepiting 15,27 miliar rupiah dan ikan betutu senilai 4,2 miliar rupiah, dengan negara tujuan ekspornya adalah Singapura, China dan Hongkong.

Sedangkan untuk pengiriman dari Natuna sendiri, hingga Juli 2024 jumlah ekspornya adalah sebanyak 47.637 ekor ikan hidup yang terdiri dari kerapu cantang, kerapu macan, kerapu bakau dan lainnya dengan nilai ekonomis mencapai Rp6,28 miliar.

Herwintarti menuturkan bahwa letak geografis Kepri yang strategis berada di jalur pelayaran internasional, berbatasan langsung dengan Vietnam, Kamboja dan Malaysia memiliki potensi dan tantangan yang besar dalam pembangunan perikanan, terutama Kepri dengan luas wilayahnya 96 persen adalah perairan.

Selain komoditas perikanan, Herwintarti menjelaskan bahwa di Natuna banyak terdapat hasil alam dari tumbuhan seperti kelapa dan cengkeh yang memiliki potensi dan daya saing yang tinggi.

Baca Juga:  Paparkan RPJPD 2025-2045, Pj Wali Kota: Ini Sejalan Dengan RPJN

Sehingga didukung untuk dapat hilirisasi ekspor langsung  ke negara tujuan serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Natuna.

Selain itu, Natuna merupakan lumbung sapi dan peternakan terbesar di Kepri yang mampu memasok sapi untuk kebutuhan Kepri.

Dengan potensi yang tinggi, di Kepri juga memiliki beberapa tantangan, diantaranya masih terdapat tempat pemasukan dan pengeluaran yang belum ditetapkan.

Seperti Bandara Raden Sadjat, Pelabuhan Penagi, Selat Lampa dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan yang berpotensi menjadi empat pemasukan dan pengeluaran yang tidak resmi baik untuk komoditas hewan, ikan, tumbuhan maupun produknya.

“Sehingga Karantina Kepri terus bekerja sama dan menjalin sinergi dengan instansi terkait,” imbuhnya. (Sah)

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Seedbacklink