Bintan (eska) – Sebanyak 36 desa di Kabupaten Bintan memiliki beragam produk unggulan dari sektor UMKM maupun pangan yang berpotensi meningkatkan ketahanan ekonomi desa.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Ronny Kartika, menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam mengembangkan dan memasarkan produk unggulan ini.
Dalam acara Temu Karya Desa yang digelar selama tiga hari dalam rangka HUT ke-76 Kabupaten Bintan di Lapangan Relief Antam Kijang, Bintan Timur, Ronny menilai bahwa produk-produk unggulan desa dapat mendukung program ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
“Hal ini juga sejalan dengan program Presiden RI terkait penyediaan makanan bergizi gratis bagi masyarakat yang membutuhkan di tingkat desa,” katanya, Rabu (4/12/2025).
Ronny mendorong Pemerintah Desa (Pemdes) untuk mengoptimalkan peran BUMDes dengan membentuk badan usaha resmi, seperti perusahaan atau CV di bidang pengadaan barang dan jasa.
Menurutnya, usaha kuliner atau katering berbadan hukum dapat menjadi penyedia utama bagi kebutuhan desa, termasuk dalam mendukung program makan bergizi gratis.
“BUMDes yang memiliki izin legal formal dari Kemenkumham dapat menjadi mitra penyedia barang dan jasa untuk kebutuhan desa, sehingga perputaran ekonomi tetap berada di dalam desa tanpa harus mendatangkan barang dari luar,” tambahnya.
Selain itu, BUMDes juga diharapkan membantu pelaku usaha desa dalam mendaftarkan produk mereka ke Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, serta BPOM.
Hal ini bertujuan agar produk-produk UMKM desa memiliki standar dan izin resmi untuk dipasarkan di tingkat domestik, nasional, hingga internasional.
“Standarisasi ini sangat penting agar produk UMKM desa memiliki daya saing dan dapat masuk dalam e-katalog pemerintah, sehingga bisa menjadi bagian dari program makanan bergizi gratis,” jelasnya.
Mengacu pada kondisi geografis Kabupaten Bintan yang terdiri dari banyak pulau kecil dan terluar, Ronny menilai bahwa BUMDes dapat menjadi solusi efektif dalam pemenuhan kebutuhan barang dan jasa di wilayah tersebut.
“Sebagai contoh, Desa Mapur yang terletak jauh dari daratan utama Pulau Bintan bisa memanfaatkan BUMDes untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara lebih efisien dan mandiri,” jelasnya.(Yul)
 dalam mengembangkan dan memasarkan produk unggulan.){kind=link}
Recent Comments