Tanjungpinang (eska) – Laporan terbaru dari SearchEngineLand mengungkapkan bahwa pangsa pasar Google Search kini berada di bawah 90 persen.
Dilansir dari 9to5Google, Jumat (17/1/2025), penurunan signifikan ini terjadi selama tiga bulan terakhir dan menjadi yang paling drastis sejak awal 2015.
Salah satu penyebab utama menurunnya popularitas Google Search adalah adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif yang menawarkan pengalaman pencarian baru.
Platform berbasis AI seperti Perplexity dan ChatGPT, milik OpenAI, menjadi pilihan bagi banyak pengguna yang mulai beralih dari Google.
Tak hanya itu, kehadiran TikTok juga turut memengaruhi penurunan pangsa pasar Google Search. Menurut laporan analis internet dari Bernstein Research, Mark Scmulik, Gen Z (generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012) cenderung menggunakan TikTok untuk mencari rekomendasi hotel, restoran, dan informasi lainnya, dibandingkan menggunakan Google Search.
Menurut laporan tersebut, aplikasi berbagi video ini telah menjadi alat pencarian utama, khususnya di kalangan Gen Z
Sejak awal 2024, TikTok bahkan telah mengintegrasikan tautan ke Google Search dalam aplikasinya. Namun, tren ini menunjukkan bahwa pengguna muda lebih memilih fitur pencarian langsung di TikTok.(Pas)
Recent Comments