Bintan (eska) – Bupati Bintan, Roby Kurniawan menyebut, nilai investasi di wilayah Kabupaten Bintan melampaui target yang telah ditetapkan di tahun 2024 silam.
“Realisasi investasi di Bintan tahun 2024 mencapai Rp 7,1 triliun. dari target Rp 3,5 triliun,” ucap Roby, Senin (3/2/25).
Roby mengapresiasi kepada semua pihak, yang turut andil dalam mendatangkan para investor di berbagai aspek usaha, di Kabupaten Bintan sepanjang tahun 2024.
Ia menerangkan, salah satu faktor naiknya angka investasi itu adalah, para investor merasa nyaman, dan aman dalam melakukan berbagai kegiatan investasi di Bintan.
“Pemkab Bintan membantu semaksimal mungkin bagi para investor, asal sesuai dengan regulasinya,” tuturnya.
Roby menambahkan, pencapaian nilai investasi itu juga tidak terlepas dari Pelayanan Dinas PMPTSP Bintan melalui layanan inovasi berbasis digital yakni, Bintan Investment Platform (BIP).
Secara umum, layanan BIP memberi kemudahan bagi para Investor yang akan melakukan investasi di Bintan. Pasalnya, investment platform itu sangat membantu para pelaku usaha maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan usaha serta berwisata di Bintan.
“BIP adalah situs website promosi digital yang diluncurkan pada Juli 2022, dan mampu mendongkrak nilai investasi menjadi Rp 3,6 triliun pada tahun 2023 lalu,” imbuhnya.
Kepala Dinas PMPTSP Bintan, Indra Hidayat menambahkan, BIP memberikan informasi lengkap tentang potensi investasi, peluang dan panduan, serta menampilkan peta interaktif lokasi investasi dan informasi tentang grand design Kabupaten Bintan.
“Situs ini juga dibangun untuk menampilkan sektor-sektor utama investasi di Bintan, seperti industri, pariwisata, perikanan dan pertanian,” jelasnya.
Indra menegaskan kembali, bahwa realisasi investasi di Bintan Rp 7,1 miliar itu berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) melalui sistem Online Single Submission (OSS) periode tahun 2024.
“Total angkat investasi itu bersumber Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 5,81 triliun, dan sisanya dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,29 triliun,” jelasnya.
Dengan rincian masing-masing unit usaha yakni, sektor industri Rp 3,5 triliun lebih. Menyusul sektor pariwisata sebesar Rp 990 miliar lebih.
Lalu, usaha listrik, gas dan air sebesar Rp 893 miliar lebih. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkotaan sebesar Rp 831 miliar lebih.
“Kemudian, sektor perkebunan peternakan, perikanan sebesar Rp 50 miliar lebih. Sisanya, unit usaha di sektor lain sebanyak Rp 279 miliar lebih,” tutupnya. (run)
Recent Comments