Tanjungpinang (eska) – Belakangan ini marak terjadi pencurian di kawasan Melayu Square (MS) Tepilaut, Tanjungpinang, pedagang pun mengeluhkan kondisi seperti ini kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Namun bukannya mendapatkan perhatian dari BUMD, pedagang disuruh untuk iuran memasang CCTv. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pedagang Melayu Square, Buyung.
“Sudah berulang kali. Tabung elpiji, mie instan, barang dagangan lainya yang ada di dalam lapak ini habis dicuri maling,” ujar Buyung, Sabtu (6/7/2024).
Menurutnya, di MS ini ada sebanyak 18 lapak yang menjual kuliner. Dari jumlah total itu, hampir semua tempat pedagang pernah dibobol maling.
“Aksi pencurian ini terakhir kali terjadi sepekan yang lalu, barang dagangan saya pun pernah dibobol maling,” terangnya.
Atas kondisi itu, ia selaku Ketua Pedagang MS meminta kepada pihak pengelola dalam hal ini BUMD Tanjungpinang, agar bisa mencari solusi terkait keamanan di wilayah tersebut.
Ia pun sudah melaporkan hal ini kepada BUMD Tanjungpinang. Dirinya dan para pedagang lain juga meminta agar pengelola bisa memasang kamera CCTv.
“Namun permintaan kami sepertinya tidak dihiraukan. Malahan kami diminta iuran untuk mengadakan pemasangan CCTv,” sebutnya.
Padahal ia menyampaikan, seluruh lapak yang ada di MS ini sudah membayar sewa sebesar Rp 500 ribu per bulan ke BUMD. Tapi masalah kemanan malah tidak diperhatikan.
“Jadi kami nilai BUMD ini tidak ada rasa tanggung jawab sebagai pengelola,” tukasnya.(Lam)