Bintan (eska) – Sejumlah warga yang telah menetap di lahan bekas tambang bauksit milik PT Antam di Sungai Enam, Kabupaten Bintan, harus bersiap untuk pindah.
Sebab, PT Antam selaku pemilik lahan itu akan menyerahkan lahan yang sudah tidak terpakai tersebut ke negara.
Aset Manajemen Senior Spesialis PT Antam, Widodo, menyatakan bahwa lahan seluas 158 hektare itu kini sedang dalam proses dialihkan menjadi aset negara di bawah Direktorat Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.
“Lahan tersebut akan menjadi aset negara setelah tidak lagi dimanfaatkan oleh PT Antam,” katanya saat audiensi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Sekdaprov Kepri), Adi Prihantara, di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat (21/3/2025).
Namun, kata dia, dalam proses pengalihan aset itu, PT Antam menemukan bahwa sebagian lahan telah dihuni masyarakat, yang berpotensi menimbulkan persoalan sosial dalam proses pengosongan.
“Karena itu kami meminta dukungan dari Pemprov Kepri agar serah terima aset bisa berjalan lancar tanpa konflik,” pintanya.
Merespon hal tersebut, Sekdaprov Kepri, Adi Prihantara, mengusulkan agar dilakukan sosialisasi intensif kepada warga terdampak agar mereka memahami status lahan.
“Harus ada solusi bagi warga yang sudah menetap, baik berupa relokasi atau tempat tinggal pengganti di lokasi yang memungkinkan mereka tetap mencari nafkah,” ujarnya.
Pemprov Kepri menegaskan bahwa pengosongan lahan harus dilakukan dengan pendekatan yang humanis untuk menghindari potensi konflik.
“Kami siap memfasilitasi agar penyerahan aset berjalan lancar dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat,” tegasnya.(Zul)
Recent Comments