BerandaDaerahKeluarga Atlet PON Motocross Minta IMI Kepri Transparan dan Perhatikan Pembalap

Keluarga Atlet PON Motocross Minta IMI Kepri Transparan dan Perhatikan Pembalap

 

Tanjungpinang (eska) – Keluarga dari salah seorang Atlet Motocross asal Kepri untuk ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh-Sumut, menyayangkan sikap dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kepri yang seakan tidak peduli dengan kondisi dan keperluan atlet.

Hal itu disampaikan oleh Riko, keluarga dari pembalap Motocross PON Aceh-Sumut asal Kepri, Max Hardi, menurut dia banyak kejanggalan kejanggalan yang dialami oleh Atlet Cabang Olahraga (Cabor) Motocross mulai dari saat training center (TC) hingga keberangkatan menuju PON Aceh-Sumut.

“Banyak kejanggalan, mulai dari TC, anggaran hingga proses keberangkatan,” ujar Riko kepada seputarkita.co, Senin (2/9/24).

Riko merincikan, kejanggalan kejanggalan yang dialami adiknya mulai dari saat latihan tidak pernah didampingi oleh pelatih dan pergantian mekanik yang akan berangkat tanpa sepengetahuan pihak adiknya.

“Saat latihan tidak ada pelatih, dan terkait keberangkatan juga, secara tiba-tiba mekanik yang sudah jelas ada SK untuk berangkat namanya dicoret, dan digantikan dengan orang IMI yang tidak punya basic mekanik, kan kasihan pembalap jadinya, mekanik itu harus cocok dengan pembalap, ngapain orang yang tidak tahu menahu tentang mekanik ingin berangkat,” ungkapnya kesal.

Selain itu, terkait anggaran menurut Riko, KONI Kepri sudah mengeluarkan ratusan juta untuk cabor Motocross, namun kata dia pembalap tidak mendapatkan fasilitas apapun termasuk perlengkapan atlet untuk berangkat.

“Hingga sekarang adik saya dan 1 orang rekannya belum mendapatkan seragam kontingen, padahal anggaran yang sudah jelas dikeluarkan oleh KONI untuk cabor Motocross itu, RP. 40 juta untuk TC, dan Rp.70 juta untuk perlengkapan atlet. Buktinya sampai hari ini atlet belum diberikan apa apa keperluan untuk berangkat ke PON Aceh Sumut, baru dapat uang saku dari gubernur sebesar Rp. 2,5 juta dan Rp. 1 juta dari KONI untuk selama TC di Kota Batam,”kesalnya.

Baca Juga:  Musim Kemarau, Warga Jalan Batu Naga Butuh Bantuan Air Bersih dari Pemerintah

Melihat itu, pihak keluarga meminta kepada IMI Kepri untuk transparan mengenai anggaran dan meminta untuk menunjukan keseriusan IMI dalam memberangkatkan Atlet.

“Kami minta IMI Kepri transparan terkait anggaran untuk atlet cabor Motocross dan keperluan mereka selama TC sampai keberangkatan menuju PON Aceh-Sumut,” pintanya.

Dia berharap IMI Kepri untuk menyelamatkan atlet Motocross yang akan berangkat bertanding mewakili Provinsi kita di PON Aceh-Sumut, jangan dibiarkan seperti ini.

“Kasihan kita, gimana atlet mau dapat prestasi, pembalap dimana, pelatih dimana, sekrang pembalap dikumpulkan di Batam, tapi pelatihnya pergi ke Padang, keperluan dan perlengkapan pembalap untuk berangkat tidak di urus, mereka sekarang malu, tidak ada seragam kontingen dan tinggal mereka berdua aja yang tidak diurus,” pungkasnya.

Hingga berita ini diwartakan, seputarkita.co sudah melakukan konfirmasi guna kelengkapan berita, kepada Komisi Roda Dua di IMI Kepri, namun belum ada jawaban. (Lam)

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Seedbacklink