Bintan (eska) – Seorang warga Tanjungpinang, Fariza, merasa kesal dengan sistem pelayanan kapal RoRo penyeberangan dari Tanjunguban, Bintan ke Telaga Punggur Kota Batam.
Pasalnya, dirinya bersama sejumlah penumpang mengalami penundaan keberangkatan Kapal RoRo Tanjunguban ke Telaga Punggur Batam, sejam kemudian.
“Kejadian itu, sekitar sebulan lalu,” ucapnya.
Ia menceritakan, e-tiket yang di-booking telah menentukan jadwal keberangkatan pukul 07.00 WIB. Namun, pihak ASDP Tanjunguban memutuskan penundaan, dengan alasan penumpang Kapal RoRo telah penuh lebih dulu.
“Saya dan penumpang lainnya antrean cek-in e-tiket di loket Pelabuhan Tanjunguban, sebelum jam 7 pagi. Tapi, kami tiba-tiba ditunda berangkat ke jam 9 pagi,” ucapnya saat dihubungi Kamis (30/1/25).
Saat itu, dirinya bersama sejumlah penumpang keberatan kepada pengelola Pelabuhan RoRo Tanjunguban. Ternyata, kuota mereka yang di-booking, telah diisi oleh penumpang lainnya.
“Kalau saya tidak masalah saat itu, karena saya hanya ke Batam saja. Tapi, ada penumpang lainnya berangkat ke daerah lain menggunakan pesawat pagi dari Batam,” cerita Fariza dengan nada kesal.
Nah, saat dirinya dan para penumpang lainnya berangkat Kapal RoRo pukul 09.00 WIB, maka otomatis mereka mengisi kuota penumpang lainnya.
“Kasihan penumpang yang jadwal tiket nya berangkat jam 9, maka mereka harus ditunda lagi keberangkatannya ke jam 11, begitupun penumpang berikutnya tertunda juga,” tuturnya.
Fariza mengharapkan pihak ASDP Tanjunguban agar menerapkan sistem e-tiket sesuai aturan. Ketika, penumpang telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan di e-tiket, jangan pula pihak pengelola melanggar aturan itu.
Ia kembali menerangkan bahwa aturan yang tertera dalam tiket online itu yakni, penumpang wajib menunjukkan e-tiket dan kartu identitas penumpang saat masuk pelabuhan.
“Sekarang kan, diberlakukan pembelian tiket online. Aturannya, ketika kuota kapal sudah penuh, langsung berangkat. Kalau terlambat, maka beli tiket untuk jam berikutnya,” tutupnya.
Saat dikonfirmasi, Penanggungjawab ASDP Tanjunguban, Sukma Putra mengatakan, penundaan keberangkatan sebagian penumpang kapal itu, karena faktor cuaca yang ekstrem. Pihaknya, tidak berani mengambil risiko.
“Khawatirnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Prinsipnya demi keselamatan penumpang, dan kami hanya mengoperasikan tiga unit kapal saat itu,” jelasnya.
Ia mengakui keputusan itu, memunculkan komplain dari para penumpang. Sebab, terjadi penumpukan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan ASDP Tanjunguban.
“Kami juga kan menginginkan penumpang diangkut semua sesuai jadwal tiket, tapi karena faktor alam menjadi pertimbangan keselamatan,” tutupnya singkat. (run)
Recent Comments