Tanjungpinang (eska) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, setiap bulan resmi merilis angka inflasi Provinsi Kepri dan 7 kabupaten/kota.
Berdasarkan dalam data yang dimuat di website kepri.bps.go.id, selama 3 bulan belakangan ini, inflasi Kota Tanjungpinang menjadi kota terendah se-Kepri.
Seperti pada Juli 2024, Provinsi Kepri mengalami inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,21. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Karimun sebesar 2,97 persen dengan IHK sebesar 105,99 dan terendah terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 1,97 persen dengan IHK sebesar 104,85.
Hal yang sama terjadi pada Agustus 2024, inflasi terendah terjadi di Kota Tanjungpinang sebesar 1,93 persen dengan IHK sebesar 104,79, untuk Provinsi Kepri mengalami inflasi year y-on-y sebesar 2,64 persen dengan IHK sebesar 106,17. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 2,79 persen dengan IHK sebesar 106,47.
Sementara pada September 2024, Kota Tanjungpinang kembali mempertahankan inflasi terendah se-Kepri dengan angka inflasi sebesar 1,36 persen dengan IHK sebesar 104,74. Sedangkan Kota Batam merupakan kota yang meraih inflasi tertinggi sebesar 2,76 persen dengan IHK sebesar 106,66 persen
Kabag Perekonomian Setdako Tanjungpinang, Hamerudin menyampaikan, memang beberapa bulan terakhir ini angka inflasi di Tanjungpinang merupakan terendah se-Kepri. Bahkan angka itu jauh di bawah inflasi nasional sebesar 2,12 persen.
“Artinya angka inflasi Kota Tanjungpinang saat ini sangat terkendali,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, terkendalinya inflasi ini diakibatkan harga bahan pokok serta makanan minuman lainnya, tetap stabil dan tidak ada mengalami kenaikan.
“Penyumbang inflasi itu yakni ayam potong dan cabai. Sekarang sudah jauh turun, harga ayam sekitar Rp 38 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah hanya sekitar Rp 40 per kilogram,” tuturnya.
Meski harga komoditas terjaga, pihaknya akan terus berupaya agar harga bahan pokok lainnya tetap stabil, diantaranya melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Bintan untuk menyuplai ayam ke Kota Tanjungpinang.
Di samping itu, Pemko Tanjungpinang meminta agar petani-petani yang ada bisa terus menanam cabai merah, agar persediaan tetap terjaga.
“Mudah-mudahan inflasi ini terus bertahan, karena tentunya untuk kepentingan masyarakat,” tukasnya. (Lam)