Tanjungpinang (eska) – Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Yayasan Al Kautsar Kepri, dan Kampus UMRAH, menggelar sosialisasi dan edukasi kepada siswa SDIT dan SMPIT Tunas Ilmu Tanjungpinang mengenai kondisi oseanografi Indonesia, potensi bahari di Pulau Bintan.
Ketua Yayasan Al Kautsar Kepulauan Riau, Surya Kusumah menyampaikan, kegiatan ini dilakukan beberapa tahap, mulai dari pengabdian masyarakat, eksperimen hingga penanaman mangrove.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada siswa Tunas Ilmu Tanjungpinang itu, untuk membahas tentang oseanografi dan potensi bahari di Pulau Bintan seperti mangrove, lamun, dan terumbu karang.
“Kegiatan ini sebelumnya kita lakukan beberapa hari di lokasi-lokasi yang berbeda,” kataya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, untuk hari pertama
Tim Guardian Prodi Oseanografi ITB melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di SDIT Tunas Ilmu Tanjungpinang dengan jumlah peserta 300 siswa.
Dalam pertemuan itu, kata dia, pihaknya melakukan pemaparan singkat mengenai ekosistem laut seperti mangrove, terumbu karang, lamun, sea level rise, coral bleaching serta ocean acidification.
Setelah pemaparan, kata dia, dilanjutkan dengan sesi eksperimen. Kegiatan meliputi eksperimen yang secara interaktif dengan murid-murid kelas 1 hingga kelas 3 SDIT Tunas Ilmu.
Kemudian dilanjutkan dengan worksheet berisikan lembar kerja mewarnai hewan laut serta teka-teki silang. Para siswa sangat antusias dan senang mengikuti kegiatan ini terutama ketika sesi eksperimen dan mewarnai.
Untuk hari kedua, Tim Guardian ITB melakukan penilaian terhadap presentasi eksperimen yang telah dilakukan oleh siswa-siswi SMPIT Tunas Ilmu, mengenai fenomena oseanografi seperti coral bleaching, ocean acidification, abrasi, sea level rise, dan fotosintesis.
Kegiatan juga meliputi pengenalan keilmuan oseanografi, alat survey hidro-oseanografi yang digunakan dalam pengumpulan data oseanografi, serta alat-alat selam.
Sedangkan hari ketiga, Tim Guardian Prodi Oseanografi ITB melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di Pantai Pengudang bersama guru, siswa-siswi SMPIT Tunas Ilmu, keluarga Rumah Ulin, dan local hero Tim Pengudang Mangrove, yaitu Iwan Winarto.
Acara dimulai dengan pengambilan bibit mangrove atau propagula yang telah disiapkan, lalu ditanam oleh siswa-siswi. Selama persiapan tersebut, siswa-siswi diberikan edukasi tentang ekosistem mangrove, manfaatnya, serta pentingnya penanaman mangrove.
Setelah bibit siap, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman mangrove di tepi Pantai Pengudang. Banyak siswa yang merasa kegiatan ini sangat menarik dan menambah pengetahuan mereka.
Ketika penanaman selesai, diadakan sharing session dan quiz dengan siswa-siswi mengenai ekosistem mangrove di Pulau Bintan, habitat dugong di padang lamun Pulau Bintan, dan artefak yang ditemukan di dasar laut Pulau Bintan.
Sementara untuk hari keempat, diadakan diadakan acara penutupan untuk kegiatan Guarding Underwater Area for Development and Restoration (Guardian).
Acara tersebut berlangsung di aula SMPIT Tunas Ilmu Tanjungpinang dan dihadiri oleh jajaran Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Tim Guardian Prodi Oseanografi ITB, Keluarga Rumah Ulin, Tim Pengudang Mangrove, dan kepala sekolah TKIT Tunas Ilmu dan stakeholder terkait.
“Kami bersyukur atas kelancaran rangkaian acara kolaborasi yang berlansung hampir satu pekan. Semoga kegiatan serupa dapat dilakukan kembali di masa mendatang,” pungkasnya. (lam)