Tanjungpinang (Eska) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Tanjungpinang resmi melaunching fuel card Bukopin untuk pembelian solar subsidi di SPBU wilayah setempat, Senin (5/8/24).
Fuel Card Bukopin merupakan upaya Pemko Tanjungpinang untuk mengatasi antrian panjang pembelian solar di sejumlah SPBU.
Sayangnya baru saja diresmikan, sejumlah sopir lori mengeluhkan penggunaan fuel card Bukopin ini.
Keluhan sopir ini terkait biaya administrasi yang dinilai cukup besar. Salah satunya disampaikan oleh sopir yang mengaku bernama Hendra.
“Kita sangat keberatan,” kata Hendra saat ditemui di SPBU Batu 10 Tanjungpinang.
Ia menjelaskan, sebelum mendapatkan Fuel Card para sopir harus mendaftar menjadi nasabah Bukopin dan akan mendapatkan buku rekening.
Setelah itu setiap bulan ada potongan biaya administrasi sebesar Rp20 Ribu.
“Ini cukup besar bagi kami, karena Fuel Card BRI kemarin tidak ada potongan biaya administrasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Branch Manager KB Bukopin Tanjungpinang Andhika Putra mengaku ada biaya administrasi yang dikenakan setiap bulan.
“Ini sifatnya seperti rekening bank, biaya administrasi setiap bulan ada,” ujarnya.
Menurutnya, biaya administrasi setiap bulan sebesar Rp20 Ribu. Jumlah potongan biaya administrasi tersebut sama dengan daerah lainnya seperti Bintan.
Tingginya potongan biaya admin ini, lanjutnya, untuk membiayai biaya teknologi yang digunakan dalam Fuel Card tersebut.
“Ini juga karena investasi disini untuk teknologi juga, jadi untuk membiayai dari teknologi,” imbuhnya. (Sah)