Tanjungpinang (eska) – Kondisi Pasar Encik Puan Perak sangat memprihatikan. Pasalnya, pasar tiga lantai yang diresmikan oleh mantan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin ini sepi tidak dimanfaatkan pedagang untuk berjualan.
Pantauan seputarkita.co kemarin, lantai dua dan tiga pasar tersebut kosong. Pedagang hanya memanfaatkan tempat parkir jadi tempat berjualan dan lokasi tersebut hanya diisi beberapa pedagang saja.
Seorang pedagang mengaku bernama Putra mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak lama. Awalnya beberapa pedagang ditempatkan di lantai dua dan karena sepi pembeli pedagang memilih keluar.
“Saya sempat jualan di lantai dua, tapi tidak lama, sekarang kami berjualan di sini (tempat parkir),” ujarnya kemarin.
Menurutnya, hanya beberapa pedagang yang bertahan berjualan di lantai satu yang awalnya diperuntukkan menjadi tempat parkir. Sebagian pedagang lebih memilih berjualan di kaki lima sekitaran Jalan Gambir dan Gang Gambar.
“Pedagang balik ke kaki lima, penuh kalau pagi di kaki lima, jam 4 sudah ramai,” ucapnya.
Maraknya pedagang kaki lima tersebut, lanjut Rahman, juga berdampak terhadap pendapatan. Dirinya per hari hanya mendapatkan pendapatan kotor Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu.
“Sepi pembeli karena banyak pedagang yang jualan di luar,” tuturnya.
Ia menyebutkan, pemerintah harus tegas untuk menertibkan pedagang kaki lima ini, supaya ditempatkan kembali di Pasar Encik Puan Perak.
Dirinya yakin apabila seluruh pedagang sudah dikumpulkan kembali, akan membuat pasar ini kembali ramai. “Kalau semua disini Insya Allah, walaupun tidak belanja dan paling tidak pasti dikunjungi orang,” katanya.
Ia menambahkan, sangat disayangkan apabila pasar modern yang dibangun dengan anggaran puluhan miliar sia-sia tidak dimanfaatkan pedagang.
“Soalnya sayang uang miliaran untuk pembangunan pasar ini, bukan sedikit uangnya, sayang kalau tidak dikelola betul-betul,” tukasnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Pasar Blok D yang digunakan untuk pedagang ikan. Pedagang memilih berjualan kembali tempat relokasi saat pasar tersebut dibangun. (Rul)
Recent Comments