Tanjungpinang (eska) – Hingga saat ini program pengalihan kartu kendali pembelian solar subsidi dari Brizzi BRI ke Fuel Card Bukopin, belum juga terealisasi oleh Pemko Tanjungpinang, dalam hal ini Dinas Perdagin.
Bahkan bukan hanya para sopir lori di Tanjungpinang, yang mengeluhkan sikap Pemko Tanjungpinang, yang dinilai lambat mengeluarkan kartu kendali BBM jenis solar subsidi, produk dari Bank Bukopin.
Ada juga para sopir dari jasa transportasi pariwisata yang mengeluhkan soal antrean solar ini. Seperti yang dikatakan oleh Aming, satu sopir Bus Pariwisata Bintan Bagus Sejahtera menyampaikan, akibat antrean solar, sudah berdampak kepada pemberian pelayanan pariwisata.
“Untuk dapat solar subsidi di Tanjungpinang harus antre 2 hingga 3 jam,” katanya kepada seputarkita.co, Rabu (24/7/24).
Belum lagi kata dia, ketika sopir bus sudah antrean panjang, tapi ketika giliran untuk mendapatkan pengisian solar, malah persediaan di SPBU sudah habis.
“Mau tak mau kami pindah ke SPBU lain,” ujarnya.
Hal senada disampaikan sopir lori. Mereka juga meminta kepada Pemko Tanjungpinang agar segera menerapkan fuel card tersebut.
Pria yang enggan menyebutkan namanya itu, juga meminta kepada Pemko Tanjungpinang agar mempermudah persyaratan untuk mendapatkan kartu kendali tersebut.
“Karena sampai hari ini saya belum lolos uji kir. Untuk lolos itu saya harus mengeluarkan uang banyak, terutama untuk memperbaiki lampu dan peralatan lori lainnya,” ujarnya.
Ia pun tidak mengetahui secara pasti seperti apa nasibnya ke depan, jika fuel card Bukopin itu tidak bisa didapatkan.
“Saya ini bukan dari perusahaan, tapi lori milik saya sendiri, untuk memperbaiki peralatan harus banyak mengeluarkan uang,” tukasnya. (Lam)