Tanjungpinang (eska) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Provinsi Kepri, John Barus mengatakan, rata-rata kecelakaan kerja terjadi 3 tahun belakangan hampir 50 persen di jalan raya.
Berdasarkan data yang dimiliki, kata John Barus, pada tahun 2022, ada sebanyak 5.340 kecelakaan kerja dan 50 persennya terjadi di jalan raya.
Kemudian pada tahun 2023, ada sebanyak 5.974 kecelakaan kerja dengan presentase sebesar 45,2 persen diantaranya terjadi di jalan raya. Selanjutnya, pada tahun 2024 yang lalu, ada sebanyak 3.320 kecelakaan kerja dan 47,4 persennya terjadi di jalan raya.
“Pada tahun 2023 sempat terjadi kenaikan jumlah kecelakaan kerja dari tahun 2022 dan kemudian turun di tahun 2024. Kecelakaan kerja ini didominasi terjadi di jalan raya pada saat pergi dan pulang kerja, khususnya di kota Batam,” ujarnya, kepada seputarkita.co, Sabtu (15/2/25) kemarin.
John menegaskan, beberapa penyebab kecelakaan kerja di jalan raya tersebut seperti terjatuh atau terlindas kendaraan lain. Selain itu, adanya kurang kesadaran ke kedisiplinan dalam mengikuti aturan lalu lintas.
“Kondisi jalan yang tidak memadai juga menjadi salah satu penyebabnya, seperti licin ataupun berlubang,” tuturnya.
Lebih lanjut, kata dia, berdasarkan data dari UPTD Wilayah Batam, penyebab utama kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan adalah tertimpa material.
Oleh karena itu, ia menilai perku dilakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja, seperti pelatihan keselamatan kerja, pengawasan dan penegakan hukum, serta perbaikan kondisi jalan dan lingkungan kerja.
“Namun perlu kita ingat mengenai tingginya resiko kecelakaan kerja di jalan raya, pastinya safety dalam berkendara sangat kurang,” terangnya. (Bon)
Recent Comments