Tanjungpinang (eska) – Semenjak masuk dalam bursa Calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma bertubi-tubi diserang beragam fitnah.
Kebanyakan fitnah itu dimunculkan melalui media sosial dan bahkan ada yang secara langsung menyampaikan hal hal yang keliru kepada masyarakat.
Yang terbaru, Calon Wali Kota Tanjungpinang nomor urut 1 ini dituduh, sebagai mantan kepala daerah yang tidak peduli dengan disabilitas. Padahal, rekam jejak Rahma terkuak, bahwa setiap tahun dirinya ketika menjabat, kerap menyalurkan bantuan rutin kepada kaum disabilitas.
Saat dikonfirmasi, bahwa dirinya disebut sebagai orang yang tidak perduli dengan penyandang disabilitas, Rahma menjawab sambil menebar senyumnya yang khas.
Rahma mengatakan, masyarakat itu sudah tahu apa yang sudah dia perbuat untuk penyandang disabilitas pada saat menjabat wali kota.
“Jejak digitalnya juga ada. Kita ini bicara menggunakan data. Istilahnya itu Omda, (Omong pakai data, red). Bukan Omdo, Omong doang,” ucap Rahma sembari tertawa.
Menurut Rahma, ia memang sudah sering diserang virus fitnahan. Jadi sudah terbiasa. Seperti menghadapi covid 19, kata Rahma, semua orang harus tingkatkan imun dengan vaksin.
“Kalau kita vaksin yang dipakai namanya vaksin 1KAN HIU Artinya, Satukan Hati disertai Iman dan Usaha untuk meraih kemenangan. Segala fitnahan cukup hadapi saja dengan senyuman Ramah,” ucap Rahma spontan.
Rahma menyampaikan, bahwa sesuai ajaran agama Islam, menerima dan menghadapi fitnah dengan penuh rasa sabar itu imbalannya pahala dan Allah SWT akan tinggikan derajat orang yang difitnah.
“Doakan saja semoga orang yang menyebar fitnah diberikan petunjuk dan hidayah oleh Allah SWT. Tidak perlu kita membalas dengan melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Terkait bantuan untuk disabilitas itu, Rahma mengibaratkan, seperti kata pepatah bila tangan kanan berbuat kebaikan, maka tangan kiri tidak perlu tahu.
“Kita memang wajib berbuat kebaikan. Tetapi kebaikan yang kita buat biarlah masyarakat yang menilai. Tidak perlu memadamkan cahaya orang lain agar kita terlihat lebih bercahaya,” ungkapnya.
Selain fitnah itu, Rahma juga selalu difitnah menghamburkan anggaran saat menjabat Wali Kota Tanjungpinang, salah satunya dengan membangun pasar puan ramah di KM 7 Tanjungpinang yang dinilai tidak ada gunanya.
“Dan juga masalah pasar, saya sering dibilang tidak paham dan menghamburkan anggaran, padahal saya bangun pasar itu hanya memenuhi syarat untuk melakukan renovasi pasar baru, jadi pedagangnya harus direlokasi dulu ke tempat sementara sampai siap dibangun, bukan saya menghamburkan uang atau membangun pasar sembarangan,” jelas Rahma.
Menurut Rahma, pasar itu nantinya akan dirobohkan kalau sudah lewat dari 5 tahun.
“Jadi sekarang ni kan tahun politik, ya wajar wajar saja saya diserang melalui fitnah ini, masyarakat sudah tau kok, siapa yang bekerja untuk masyarakat, siapa yang kerja untuk kepentingan pribadi dan kolega-koleganya, semua kan sudah ada rekam jejak, dan saya yakin masyarakat sudah pintar memilih pemimpin,” tungkasnya. (Lam)