Anambas (eska) – Diduga penggunaa anggaran fiktif pada Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) terjadi di Puskesmas Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Menurut sumber yang merupakan salah satu pegawai kesehatan di Kabupaten Anambas yang namanya enggan disebutkan mengatakan, ada permainan pegawai Puskesmas Siantan Tengah melakukan manipulasi dalam pengajuan SPPD untuk perjalanan dinas yang tidak pernah terjadi.
Sumber juga mengatakan, hal ini diduga terjadi sudah bertahun-tahun dan merugikan keuangan negara serta menghambat pelayanan kesehatan yang seharusnya diterima masyarakat.
“Kejadian ini sudah bertahun-tahun, dan SPPD itu mereka memalsukan tandatangan staf untuk mencairkan dana,” ujar sumber kepada seputarkita.co, Senin (4/11/24).
Selain itu juga ada dugaan indikasi permainan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), kata sumber pejabat puskesmas itu, diduga melakukan manipulasi berkas terkait transportasi. Beberapa item pengeluaran yang terdaftar dalam laporan penggunaan anggaran ternyata tidak sesuai dengan realisasi di lapangan.
“Berkas yang dipakai berkas orang lain, tapi transportasinya yang digunakan transportasi milik pribadi, dan uangnya masuk kedalam kocek sendiri,” tambahnya.
Melihat hal tersebut, salah seorang masyarakat, mengaku bernama Putra berharap tindakan tegas dapat diambil oleh Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menindak pelaku korupsi.
“Kita minta APH bisa bertindak tegas terhadap pelaku pelaku yang merugikan negara ini,” ujar Putra.
Sementara itu, Kepala Puskesma Siantan Tengah, Muhammad Birul Waldyn saat dimintai konfirmasi melalui pesan seluler guna kelengkapan berita, ia mengaku hal itu tidak benar adanya.
“Hal itu tidak benar,” singkatnya. (Lam)