Tanjungpinang (eska) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat pertumbuhan ekonomi diwilayah itu sebesar 5,02 persen sepanjang tahun 2024.
Meski lebih lambat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 5,16 persen, Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri menilai, capaian ini tetap menunjukkan daya tahan ekonomi daerah di tengah tantangan global.
“Walaupun sedikit lebih lambat dibanding tahun sebelumnya, hal ini tetap menunjukkan daya tahan ekonomi Kepri yang positif,” ujar Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati di Kantor BPS Provinsi Kepri, Rabu (5/2/25).
Margaretha menjelaskan, pada triwulan IV-2024, ekonomi Kepri tumbuh 5,14 persen secara tahunan (y-on-y). Sementara itu, dibandingkan dengan triwulan III-2024, ekonomi Kepri mencatat lonjakan sebesar 6,94 persen secara kuartalan (q-to-q), menjadikannya peringkat ketiga nasional dan yang terbaik di Sumatera.
Margaretha menyebut beberapa faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini, termasuk peningkatan mobilitas masyarakat, meningkatnya aktivitas produksi, serta belanja pemerintah yang semakin aktif. Hal ini tercermin dari kenaikan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi.
“Angkutan laut mencatat kenaikan sebesar 16,71 persen, sementara angkutan udara meningkat 2,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” jelasnya.
Sektor pariwisata juga, sambungnya, menunjukkan tren positif, dengan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat sebesar 8,90 persen, sedangkan wisatawan nusantara melonjak hingga 52,12 persen.
Selain sektor pariwisata, lanjutnya, industri dan konstruksi turut memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri. Data menunjukkan realisasi pengadaan semen meningkat 5,27 persen secara kuartalan dan 19,83 persen secara tahunan.
“Sementara itu, penjualan listrik tumbuh 11,79 persen, terutama didorong oleh konsumsi industri yang naik hingga 19,40 persen,” ungkapnya.
Di sektor minyak dan gas (migas), aktivitas eksplorasi dan produksi baru, seperti OPL Belida dan Forel yang dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir 2024, juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.
“Realisasi APBN dan APBD pada Triwulan IV 2024 juga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri,” pungkasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri, Adi Prihantara, menilai capaian pertumbuhan ini sebagai sinyal kuat pemulihan ekonomi di Provinsi Kepri.
Menurutnya, lonjakan ekonomi di triwulan IV membuktikan efektivitas kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong sektor industri pengolahan dan investasi.
“Namun, kita harus terus bekerja keras agar pertumbuhan ini semakin inklusif dan merata ke seluruh wilayah,” ujarnya.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, Pemprov Kepri akan terus mendorong kreativitas, inovasi, serta percepatan belanja pemerintah.
“Karena belanja pemerintah menjadi salah satu instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” sebutnya.(pas)
Recent Comments