Tanjungpinang (eska) — Kabel internet bawah laut akan menghubungkan Singapura – Tanjungpinang. Konektivitas jaringan internet itu akan dibangun oleh Barelang Net bersama Sumber Data Indonesia dan Super Sistem.
CEO Barelang Net Bobby Jayanto mengatakan, konektivitas kabel internet bawah laut menghubungkan Singapura – Tanjungpinang ini sangat spesial karena dengan bandwidth cukup besar.
“Kecepatan internet cukup besar mencapai 100 gigabit,” ujar Bobby Jayanto usai grand launching koneksi kabel bawah laut di Trans Convention Centre Aston Tanjungpinang, Rabu (7/8/2024).
Menurutnya, Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi memerlukan teknologi bisa bersaing dengan negara tetangga maupun daerah lain yang telah maju.
Dengan hadirnya layanan internet melalui koneksi kabel bawah laut dari Singapura ini, Barelang berkomitmen memberikan layanan internet kepada masyarakat dengan kualitas terbaik dan dengan harga terjangkau.
“Kelebihan dengan bandwidth besar tentunya internet dengan kecepatan tinggi dan harga relatif murah,” ucapnya.
Bobby menyebutkan, pihaknya akan segera memasarkan layanan internet tersebut mulai kepada instansi pemerintahan, sekolah hingga masyarakat.
“Ada berapa paket promosi yang disiapkan dan kami ingin memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau, kualitas yang bagus,” imbuhnya.
Sementara itu, CEO PT Sumber Data Indonesia Andi Santoso mengatakan, pihaknya telah memenuhi aturan Kominfo untuk sebagai perusahaan yang memberikan layanan internet di tanah air.
Berdasarkan aturan Kominfo perusahaan penyedia layanan internet diwajibkan memberikan pelayanan dengan Service Level Agreement (SLA) sebesar 99,5 persen.
“Jadi praktis kalau dihitung secara menit dalam satu bulan kita maksimum mati 3 jam. Jadi kita tetap berusaha supaya kualitas layanan kita prima dinikmati oleh pelanggan kita,” ujarnya.
Menurutnya, koneksi kabel internet bawah laut akan dilaksanakan bertahap dari Equinox Singapura menuju Nongsa Batam, Tanjung Uban Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Ia menambahkan, nilai investasi dari koneksi kabel bawah laut mencapai USD 25 Juta.
“Ketika kita melakukan perluasan ke 5 kabupaten dan 2 kota di Kepri, memang sudah kita perhitungkan total investasi segitu tadi USD 25 Juta,” tukasnya.(Pes)
