Tanjungpinang (eska) – Persoalan sopir lori dalam mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus jenis solar tak kunjung usai, terlihat masih banyaknya lori-lori yang melakukan antrean panjang di sejumlah SPBU Tanjungpinang, bahkan antrean hingga mencapai 1 kilometer, Selasa (30/7/24).
“Heran saya, kok semakin hari semakin panjang antreannya,” ujar salah satu sopir lori yang mengaku bernama Reski, saat sedang antre di salah satu SPBU.
Melihat kejadian ini, membuat Reski dan rekan-rekan bertanya-tanya, terkait kartu kendali atau fuel card peroduk dari Disperdag-Bank Bukopin yang belum berjalan. Padahal kata dia, sebelumnya data mereka sudah diminta untuk didaftarkan ke kartu kendali itu.
“Infonya akhir Juli 2024 sudah diluncurkan. Tapi masih juga belum terlaksana,” ucapnya.
Ia pun merasa heran, kenapa belum terlaksananya kartu kendali itu, sebab dirinya bersama teman teman lain sudah mengeluarkan biaya banyak untuk perawatan lori, agar lulus uji KIR yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan kartu kendali.
“Masalahnya dimana lagi?,” tanya nya heran.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Pemko Tanjungpinang, dan Bank KB Bukopin menyosialisasikan tentang penggunaan kartu kendali BBM jenis solar subsidi melalui fuel card produk Bukopin, Rabu (26/6/2024) di Hotel CK Tanjungpinang.
Kepala Disperdagin Kota Tanjungpinang, Riany menyampaikan, dalam sosialisasi itu, pihaknya sekaligus menyampaikan, terkait kapan pendaftaran fuel card dibuka.
“Untuk pendaftarannya mulai 28 Juni 2024 sampai 12 Juli 2024,” ujarnya.
Menurutnya, kebijakan penggunaan fuel card saat membeli BBM solar subsidi sangat perlu dilakukan. Mengingat, saat ini antrean panjang ketika pembelian solar subsidi di SPBU kerap terjadi.
“Karena masalah antrean ini sudah meresahkan masyarakat dan mengganggu pengguna jalan lain. Jadi ini langkah Pemko, semoga dengan adanya fuel card, tidak ada antrean panjang,” tukasnya. (Lam)