Tanjungpinang (eska) – Lima perajin tahu tempe di Tanjungpinang mendapatkan bantuan rumah produksi pada tahun 2024 ini.
Kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Tanjungpinang Riany mengatakan, bantuan rumah produksi bersumber dari Kementerian Perdagangan.
“Ada lima pelaku usaha tahu tempe di wilayah Tanjungpinang Timur mendapatkan bantuan rumah produksi,” ujarnya, Selasa (29/10/24).
Riany menyebutkan, rumah produksi tersebut masih dalam pembangunan. Ditargetkan akhir tahun nanti sudah bisa diserahkan kepada masing-masing pelaku usaha.
Ia menjelaskan, pembangunan rumah produksi ini memakan anggaran APBN sebesar Rp2,7 Miliar. Setiap rumah produksi mendapatkan anggaran Rp400 Juta lebih.
Anggaran tersebut bukan hanya untuk rumah produksi, akan tetapi dilengkapi dengan fasilitas atau peralatan untuk produksi tahu tempe.
“Bantuan ini bertujuan mendukung usaha para perajin tahu tempe agar lebih higienis dan terstandar,” ujarnya.
Riany mengatakan, awalnya pihaknya mengajukan 28 orang perajin tahu tempe untuk mendapatkan bantuan rumah produksi tersebut.
Namun dalam seleksi ketat yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, hanya lima perajin memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuannya.
Riany berharap fasilitas baru ini dapat membantu perajin Tanjungpinang bersaing di pasar regional, mengingat Kota Batam telah memiliki rumah produksi serupa yang modern dan kompetitif.
Ia juga mendorong perajin untuk meningkatkan produksi, omzet, serta memperluas kemitraan pemasaran.
“Kami berharap mereka bisa menambah karyawan dan meningkatkan omzet, serta menambah mitra dalam menjual produk tahu dan tempe,” jelas Riany.
Selain itu, para perajin diwajibkan mencantumkan merek pada produk mereka sebagai bagian dari upaya branding yang akan meningkatkan daya ingat konsumen terhadap produk lokal.
“Ke depan, merek harus dipasang, karena selama ini belum ada. Ini bisa membantu branding produk mereka,” imbuhnya. (Sah)